Rabu, 22 Juli 2009

PERAN HYPNOTHERAPHY DALAM KEPERAWATAN (NYERI)

A. Latar Belakang
Nyeri merupakan suatu mekaisme pertahanan tubuh yaitu perasaan tidak nyaman yang sangat/respon dari manusia atas sesuatu yang terjadi pada dirinya/tubuhnya dan bersifat subyektif, misalnya: terjadi luka karena jatuh, operasi/pembedahan, terdapnya penyakit dan lain sebagainya. Respon nyeri tiap orang berbeda-beda, tergantung nilai-nilai dalam diri orang tersebut. Oleh sebab itu dalam memberikan pengobatan/terapi dan hasil yang didapatkan juga akan berbeda-beda. Dalam masalah kesehatan, nyeri sering dialami klien terutama klien dalam bidang bedah. Skala nyeri yang dialami dari kategori ringan (masih bisa diatasi tanpa pengobatan) sampai kategori berat (klien tidak mampu lagi menahan/perlu diberikan pengobatan). Faktor yang mempengaruhi respon nyeri adalah:
1) Usia
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan.


2) Jenis kelamin
Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas kalo laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri).
3) Kultur
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri.
4) Makna nyeri
Berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya.
5) Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri.
6) Ansietas
Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.
7) Pengalaman masa lalu
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.


8) Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.
9) Support keluarga dan sosial
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan
Perawat merupakan suatu profesi dalam medis yang mempunyai peranan sangat komplek dan holistik, misalnya: bidang anak, maternitas, bedah, jiwa, gerontik, komunitas dan lain sebagainya. Bidang keperawatan dalam menghadapi masalah kliennya tidak dilakukan sendiri, akan tetapi berkolaborasi dengan team kesehatan yang lain. Dalam intervensi keperawatan meliputi ONEC (Observation, Nusing Treatment, Edukation, Colaboration). Kolaborasi tergantung masalah/diagnosa yang timbul berhubungan dengan team medis mana, misal: dokter (sehubungan dengan obat), fisioterapi (sehubungan dengan terapi, missal: senam dan sebagainya), gizi (sehubungan dengan diet) dan yang lainnya. Sedangkan nursing treatmen merupakan hak perawat, akan diberikan terapi apa. Hal ini terlepas dari team medis lain.
Hypnotherapy adalah salah satu aplikasi hypnosis yang digunakan untuk terapi. Proses hypnotherapy dapat terjadi jika klien mau, jika dari dalam klien terjadi penolakan maka proses ini tidak akan terjadi karena proses ini dilakukan oleh klien dan untuk klien dan terapys hanya memberi arahan saja.
Hypnotherapy dalam bidang keperawatan mempunyai peran yang sangat banyak, salah satunya adalah dalam masalah nyeri yang dihadapi/dirasakan oleh klien. Dalam dunia medis, nyeri yang muncul biasanya diberikan terapi pengobatan (analgetik dari dokter). Akan tetapi disini perawat juga mempunyai peranan, yaitu mengatasi nyeri dengan nursing tretmen. Perawat memberikan/mengajarkan teknik relaksasi ataupun guided imagery, dengan harapan nyeri yang dialami klien berkurang/hilang tanpa menggunakan obat. Karena sesungguhnya obat adalah racun, yang artinya dengan memberikan obat untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien tetapi akan menimbulkan masalah baru/efek samping (misal: gangguan/kerusakan pada hati, ginjal dan organ tubuh yang lain). Oleh sebab itu diharapkan masalah klien dapat teratasi tanpa obat, termasuk dengan hypnotherapy yang bisa dikatakan teknik guided imagery.
B. Tujuan
1. Skill yang lebih dalam dunia keperawatan.
2. Teknik lain dalam mengatasi masalah nyeri selain dengan obat/farmakologis.
3. Memberi tarapy tanpa efek samping
4. Dapat diterapkan kepada klien/pasien yang tidak boleh menggunakan obat-obatan tertentu karena mengidap penyakit ginjal, hati, lambung, reaksi alergi, dsb.
5. Bahayanya relatif kecil, asalkan memperhatikan persyaratannya.
6. Dapat diterapkan kepada pasien cemas yang takut menggunakan obat.

C. Prosedur
1. Pre-Induksi
Melakukan wawancara dengan klien tentang identitas dan hal-hal yang terkait dengan masalah yang di hadapi, missal: nyeri (faktor yang mempengaruhi respon nyeri).
2. Uji Sugestibilitas
Uji sugestibilitas penting untuk dilakukan untuk mengetahui tingkat mudah/tidaknya seseorang dalam menerima sugesti. Pada klien dengan resiko (diperkirakan akan mengalami nyeri) dapatdilakukan uji ini, akan tetapi jika klien sudah dalam kondisi mengalami nyeri uji ini tidak bisa dilakukan karena klien sudah mengalami kesulitan dalam konsentrasi. Sehingga tahap ini dapat dilewatkan dengan pertimbangan kondisi klien tersebut.

3. Induksi
Induksi atau disebut juga tahap menidurkan. Proses induksi dapat dilakukan dengan teknik shock, jika klien sulit untuk rilex (karena nyeri yang dirasakan). Akan tetapi perlu dipertimbangkan sehubungan dengan penyakit yang diderita (misal: penykit jantung), maka dilarang menggunakan teknik shock.
4. Deepening
Deepening dilakukan untuk membawa klien ke trance yang lebih dalam, sehingga sugesti yang diberikan dapat masuk. Cara apapun dapat digunakan, tapi hendaknya menggunakan cara yang sederhana. Tempat kedamaian sangat penting untuk diberikan dan jangan terlupakan untuk di anchor. Hal ini terkait dengan nyeri yang dialami/trauma sehingga sangat membutuhkan kedamaian dalam dirinya.
5. Sugestibilitas
Sugesti atau saran positif sangat diharapkan klien, yang disesuaikan dengan masalah yang dihadapi klien dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terkait nyeri yang dirasakan klien, dapat diberikan secara langsung ataupun tak langsung. Misalnya:
a. Secara Langsung
Mulai sekarang sampai seterusnya...setiap kali anda menggenggam tangan anda dan anda letakkan diatas dada anda, anda merasakan kedamaian yang sangat luar biasa (seperti berada di tempat kedamaian) sehingga sakit (nyeri) yang anda alami tidak terasa...(diulang-ulang).
b. Secara Tak Langsung
Bayangkan di tubuh anda ada kotoran (lokasi nyeri), anda melihatnya? Jika iya anggukkan kepala...kotoran itu adalah yang membuat anda merasa nyeri. Jika kotoran itu hilang dari tubuh anda, anda menjadi tidak merasa nyeri lagi. Apakah anda mau menghilangkan kotoran tersebut dari tubuh anda? Sehingga nyeri tidak lagi anda rasakan...jika iya anggukkan kepala. Baiklah, sekarang anda ambil kotoran itu dan buang...buang jauh...(diulang-ulang). Bagus...bagus sekali...
Sekarang kotoran itu tidak ada lagi di tubuh anda, anda tidak lagi merasa nyeri. Sekarang dan seterusnya anda dalam keadaan sehat, damai dan segar...
6. Terminasi
Terminasi hendaknya dilakukan secara perlahan, untuk menghindari efek samping dari keadaan yang trance dari proses hypnotherapy (pusing). Diharapkan tidak terjadi perubahan masalah (dari nyeri menjadi pusing) ataupun bertambahnya masalah (dari nyeri saja menjadi nyeri dan pusing).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar